Israel Klaim Tewaskan Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah, Ketegangan di Timur Tengah Memanas!

Tel Aviv, Sabtu (28/9/2024) — Situasi di Timur Tengah kembali memanas setelah militer Israel mengklaim berhasil membunuh pemimpin tertinggi Hizbullah, Hassan Nasrallah, dalam sebuah serangan udara yang dilakukan pada Jumat malam waktu setempat di Beirut, Lebanon.

Klaim ini diungkapkan langsung oleh pihak militer Israel, meskipun belum ada konfirmasi resmi dari Hizbullah terkait nasib Nasrallah.

Bacaan Lainnya

Serangan udara yang menargetkan wilayah selatan Beirut, kawasan yang dikenal sebagai benteng Hizbullah, telah menimbulkan ketegangan baru di kawasan tersebut.

Hassan Nasrallah, sosok yang dikenal sebagai pemimpin karismatik dan otak di balik banyak strategi Hizbullah, merupakan salah satu tokoh paling penting dalam peta politik dan militer di Timur Tengah.

Ia telah memimpin Hizbullah sejak 1992 setelah pendahulunya, Abbas Musawi, tewas dalam serangan helikopter Israel.

Siapa Hassan Nasrallah?

Nasrallah lahir di Beirut pada Agustus 1960 dari keluarga sederhana.

Ia tumbuh besar di tengah kekacauan perang saudara Lebanon yang memuncak pada 1980-an.

Kehidupannya berubah drastis ketika Israel menginvasi Lebanon pada 1982.

Saat itulah Nasrallah mulai aktif dalam perlawanan, membentuk kelompok-kelompok pejuang yang kemudian berkembang menjadi Hizbullah.

Di bawah kepemimpinan Nasrallah, Hizbullah berubah dari kelompok militan kecil menjadi salah satu kekuatan militer paling berpengaruh di Timur Tengah.

Organisasi ini tidak hanya memiliki kekuatan paramiliter yang solid, tetapi juga kekuatan politik yang signifikan di Lebanon.

Diperkirakan, Hizbullah memiliki sekitar 100.000 pasukan, termasuk pejuang cadangan, serta gudang senjata yang mencakup rudal dan drone yang mampu menjangkau jarak jauh hingga ke wilayah Israel.

Klaim Israel dan Situasi Memanas

Militer Israel menyatakan bahwa Hassan Nasrallah bertanggung jawab atas sejumlah besar serangan yang menargetkan warga sipil dan militer Israel.

Dalam pernyataannya, pihak militer mengklaim Nasrallah adalah “pengambil keputusan utama dan pemimpin strategis Hizbullah.”

Serangan yang menewaskan Nasrallah, menurut Israel, adalah bagian dari upaya jangka panjang mereka untuk mengurangi ancaman dari kelompok-kelompok paramiliter di perbatasan.

“Saya mengucapkan selamat kepada lembaga pertahanan, IDF, dan IAF atas pemberantasan pembunuh massal Hassan Nasrallah,” ujar Yair Lapid, pemimpin oposisi Israel, dalam sebuah pernyataan di platform X, Sabtu (28/9/2024). Lapid menambahkan, “Semua musuh kita harus tahu bahwa mereka yang menyerang Israel akan dihukum mati. Ini adalah pencapaian yang signifikan bagi pencegahan dan keamanan Israel.”