Marshanda, aktris cantik yang dikenal lewat aktingnya di layar kaca, belakangan berhasil mencuri perhatian publik dengan penampilan barunya. Setelah sempat tampil dengan tubuh yang lebih berisi, kini ia sukses menurunkan berat badannya hingga 21 kg dalam setahun. Transformasi tersebut tak hanya membuatnya tampak lebih langsing, tapi juga semakin memancarkan pesonanya.
Rahasia di balik perubahan fisiknya yang drastis? Ternyata, Marshanda menjalani diet Intermittent Fasting (IF) alias diet puasa berselang. Metode diet ini kian populer di kalangan artis dan para penggiat gaya hidup sehat, sebab selain membantu menurunkan berat badan, IF juga memberikan berbagai manfaat kesehatan lainnya.
Namun, apa itu Intermittent Fasting? Singkatnya, diet ini lebih menekankan pada kapan seseorang makan, bukan hanya pada apa yang dimakan. Konsepnya adalah mengatur siklus makan dan puasa dalam sehari atau seminggu untuk mencapai target kesehatan atau penurunan berat badan.
Berikut ini adalah beberapa metode populer dari intermittent fasting yang bisa kamu coba, seperti yang dilakukan Marshanda:
- Metode 16/8 (Leangains Protocol)
Metode ini merupakan salah satu yang paling populer karena sederhana dan mudah diikuti. Kamu cukup berpuasa selama 16 jam dan hanya makan dalam jendela waktu 8 jam. Sebagai contoh, kamu bisa melewatkan sarapan dan mulai makan dari jam 12 siang hingga jam 8 malam. Setelah itu, kamu berpuasa lagi hingga keesokan harinya. Banyak yang menganggap metode ini efektif karena memberikan waktu bagi tubuh untuk membakar lemak saat puasa tanpa terlalu banyak mengubah kebiasaan makan sehari-hari.
- Diet 5:2
Dalam metode ini, kamu bisa makan seperti biasa selama lima hari dalam seminggu. Namun, pada dua hari lainnya (yang tidak berturut-turut), kamu perlu membatasi asupan kalori hingga 500–600 kalori saja. Metode ini cukup fleksibel dan cocok bagi kamu yang sulit mengatur pola makan ketat setiap hari namun tetap ingin mendapatkan manfaat dari intermittent fasting.
- Eat-Stop-Eat
Pada metode ini, kamu perlu berpuasa selama 24 jam penuh sekali atau dua kali dalam seminggu. Misalnya, jika kamu makan malam pada pukul 7 malam, kamu baru akan makan lagi pada pukul 7 malam keesokan harinya. Ini mungkin terdengar cukup ekstrem bagi sebagian orang, namun mereka yang sudah terbiasa dengan puasa mengaku metode ini efektif dan memberikan rasa puas karena bisa makan normal di hari-hari lainnya.
- Puasa Bergantian (Alternate-Day Fasting)
Jika kamu ingin tantangan lebih, metode puasa bergantian mungkin menarik untuk dicoba. Metode ini mengharuskanmu bergantian antara hari makan normal dan hari puasa. Pada hari puasa, kamu bisa makan dengan asupan kalori terbatas, yaitu sekitar 500–600 kalori. Meski terasa lebih berat, banyak orang merasa metode ini memberikan hasil penurunan berat badan yang cepat.
- Warrior Diet
Bagi kamu yang tidak masalah melewatkan sebagian besar waktu makan dalam sehari, Warrior Diet bisa jadi pilihan. Dalam metode ini, kamu berpuasa selama 20 jam dan hanya makan satu kali besar di malam hari. Selama 20 jam berpuasa, kamu tetap boleh mengonsumsi sedikit buah atau sayuran mentah sebagai pengganjal lapar. Metode ini cukup ekstrem, namun mereka yang sudah terbiasa merasa energinya lebih stabil dan tubuhnya lebih bugar.
Intermittent fasting ini tentu bukan metode yang bisa diterapkan oleh semua orang. Sebelum memulai, penting untuk mendiskusikannya terlebih dahulu dengan ahli gizi atau dokter, terutama bagi mereka yang memiliki kondisi kesehatan tertentu.
Dengan hasil yang berhasil dicapai Marshanda, tak heran jika banyak yang ingin mencoba metode diet ini. Meski tampaknya sederhana, intermittent fasting tetap membutuhkan disiplin dan keteguhan hati untuk bisa berjalan efektif. Apakah kamu tertarik mencobanya, Stylovers?
Jangan lupa untuk mencari tahu metode mana yang paling cocok dengan gaya hidupmu.