Hasil survei terbaru dari Indonesia Network Election Survey (INES) menunjukkan bahwa pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming, masih unggul dalam elektabilitas dibandingkan dengan dua pasangan lainnya, yaitu Ganjar Pranowo-Mahfud MD dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.
Survei INES yang dilakukan pada 23 Januari – 4 Februari 2024 melibatkan 1.200 responden yang dipilih secara acak dengan metode multistage random sampling. Survei ini memiliki margin of error sebesar 2,83 persen dan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.
Berdasarkan survei INES, Prabowo-Gibran mendapatkan dukungan sebesar 58,1 persen, sementara Ganjar-Mahfud mendapatkan 21,2 persen dan Anies-Muhaimin mendapatkan 15,8 persen. Sisanya sebesar 4,9 persen tidak menjawab atau tidak tahu.
Hasil survei INES ini tidak berbeda jauh dengan hasil survei exit poll yang dilakukan oleh INES setelah debat presiden yang terakhir.
Dalam survei exit poll tersebut, Prabowo-Gibran mendapatkan 60,1 persen, Ganjar-Mahfud mendapatkan 23,4 persen, dan Anies-Muhaimin mendapatkan 13,7 persen.
Direktur Eksekutif INES, Andri Gunawan, mengatakan bahwa hasil survei ini menunjukkan bahwa Prabowo-Gibran memiliki peluang besar untuk menang dalam pemilihan presiden 2024, baik dalam skenario satu putaran maupun dua putaran.
“Jika suara Anies dan Ganjar menurun atau stagnan, kemungkinan Prabowo menang satu putaran. Namun, jika suara Anies dan Ganjar naik, maka kemungkinan ada putaran kedua. Tetapi, berdasarkan data sekarang, Prabowo-Gibran tetap berpeluang menang, baik dalam skenario satu putaran atau dua putaran,” kata Andri.
Pengamat politik dari Universitas Airlangga, Prof. Kacung Marijan, mengatakan bahwa hasil survei INES ini sejalan dengan hasil survei lembaga-lembaga lain yang juga menempatkan Prabowo-Gibran di posisi teratas. Menurutnya, Prabowo-Gibran memiliki keunggulan dalam hal popularitas, elektabilitas, dan loyalitas pemilih.
“Prabowo-Gibran memiliki basis pemilih yang kuat dan solid, terutama dari kalangan Islam dan nasionalis. Mereka juga memiliki jaringan partai politik yang luas dan solid, yaitu Gerindra, PDIP, PKS, PAN, dan PPP. Selain itu, mereka juga memiliki kinerja dan track record yang baik, baik sebagai menteri maupun sebagai pengusaha,” ujar Kacung. ***