Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto, menyampaikan kritiknya terhadap akademisi dan pemahamannya yang dinilai kurang sempurna. Menurutnya, akademisi sering kali hanya menguasai bidang keilmuan dari satu sisi saja, tanpa melihat realitas di lapangan. Prabowo juga menyoroti sifat kurang percaya diri yang dimiliki oleh kaum intelektual di Indonesia.
Hal ini disampaikan Prabowo saat menghadiri wisuda Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI) di Kota Bandung, Kamis (29/2). Prabowo mengatakan bahwa akademisi harus memiliki pemahaman yang luas dan mendalam tentang berbagai aspek kehidupan.
“Kadang-kadang para akademisi hanya belajar dari satu sektor, hanya belajar dari satu segi, hanya melihat satu situasi dari satu aspek. Dan kadang justru seorang yang tinggi pendidikannya tetapi tidak luas pemahamannya,” kata Prabowo.
Prabowo mencontohkan bahwa kaum intelektual yang mempelajari ilmu politik sering kali terkejut ketika dihadapkan dengan realitas di lapangan. Realitas di lapangan tidak selalu sesuai dengan teori-teori yang dipelajari di buku.
“Dia menguasai ilmunya, bidangnya, tapi dia tidak bisa melihat realita,” ucap Prabowo.
Prabowo juga mengkritik sifat kurang percaya diri yang dimiliki oleh kaum intelektual di Indonesia. Ia mengatakan bahwa mereka sering kali menyepakati apa pun yang dikatakan oleh bangsa lain, tanpa melakukan verifikasi atau kajian sendiri.
“Saudara-saudara sekalian, kita kadang kurang percaya diri, termasuk para sarjana, para guru besar kita, kadang apa yang dikatakan oleh negara tertentu, kita iya aja terus,” ucap Prabowo.