Seorang ayah Palestina dan fotografer UNRWA kembali ke tempat di mana pasukan Israel membunuh putrinya yang berusia empat tahun, saat ia mengikuti perintah evakuasi untuk melarikan diri ke selatan Gaza.
Muhammad Badran, seorang fotografer yang bekerja untuk Badan Bantuan dan Pekerjaan untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), mengatakan bahwa ia mengalami trauma setiap hari akibat kehilangan putrinya, Rama, yang tewas oleh tembakan tank Israel pada 15 Mei 2021.
Badran mengatakan bahwa ia dan keluarganya tinggal di kamp pengungsi al-Shati, di utara Gaza, yang menjadi sasaran serangan udara Israel selama konflik 11 hari antara Israel dan Hamas.
Ia mengatakan bahwa ia menerima pesan dari UNRWA untuk mengungsi ke sekolah-sekolah yang dijadikan tempat perlindungan sementara, karena situasi di kamp pengungsi semakin berbahaya.
Badran mengatakan bahwa ia bersama istri dan empat anaknya berangkat dengan mobilnya menuju sekolah UNRWA di selatan Gaza, tetapi di tengah jalan mereka terjebak di bawah tembakan pasukan Israel.